Permasalahan yang sering dijumpai yaitu motivasi belajar, pada mata pelajaran Fiqih proses pembelajarannya masih rendah dikarenakan proses pembelajarannya yang masih berpusat pada guru dan peserta didik hanya mendengarkan materi yang diberikannya. Hal ini disebabkan pembelajaran Fiqih belum menggunakan metode yang sesuai dengan proses pembelajaran dalam pembelajaran Fiqih yang dihadapi adalah kurang adanya variasi dalam pembelajaran, sehingga membuat peserta didik menjadi bosan jenuh dan bahkan mengantuk. Dalam hal ini metode yang diterapkan masih sebatas metode yang berbasis ceramah dan demonstrasi. Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode problem solving serta untuk mengetahui adakah pengaruh metode problem solving terhadap motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran fiqih kelas VI di MIS Al-Islah Muntok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian ekperimen, dengan menggunakan Quasi Eksperimental Desig. Datanya menggunakan bantuan SPSS versi 26.0.

Setelah dilakukan penelitian, didapatkan sebuah kesimpulan yaitu terdapat pengaruh pre-test dan post-test kelompok eksperimen maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t 2 sampel dengan rumus independent sampel test yang mana diperoleh nilai t-hitung sebesar 5,230. Dan t-tabel sebesar 1.785 maka t-hitung > t-tabel yaitu 5,230 > 1,785 dan nilai sig. (2 tailed) sebesar 0,000 artinya 0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil postest peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Artinya terdapat pengaruh metode problem solving terhadap motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran fiqih kelas VI di MIS Al-Islah Muntok.