INDONESIA :

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti terhadap Anak berkebutuhan Khusus (Tunagrahita) yang mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar merupakan gangguan yang dialami seseorang baik secara perkembangan dan akademik, seseorang atau anak dengan kesulitan belajar akan membuatnya mengalami keterlambatan dalam belajar dan berdampak pada nilai akademiknya. Permasalahan kesulitan belajar yang dialami oleh anak berkebutuhan khusus di SMP Negeri 3 Pangkalpinang adalah sulit mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru, karena mereka memiliki kesulitan dalam menerima pelajaran, baik secara pemahaman maupun kesulitan dalam hal menuliskan tugas yang diberikan oleh guru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya Guru Bimbingan Konseling dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik tunagrahita di smp negeri 3 pangkalpinang.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif yang memberikan hasil pengumpulan data digunakan peneliti berupa wawancara dengan guru BK, kepala sekolah, wali kelas, dan guru mata pelajaran. Observasi dalam bentuk non partisipatif, dan dokumentasi. Selanjutnya, analisis data melalui tiga tahapan, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan uji keabsahan data.

Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya guru bimbingan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar pada peserta didik tunagrahita di SMP Negeri 3 Pangkalpinang meliputi identifikasi, diaknosis, prognosis, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut. Program pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling bagi peserta didik tunagrahita tidak ada, karena sekolah inklusi memperlakukan semua anak sama dan juga ada peraturan tidak menerima peserta didik dengan IQ didawah 70, guru bimbingan dan konseling kurang personil dan banyaknya peserta didik di SMP Negeri 3 Pangkalpinang.