Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa pentingnya pengembangan kecerdasan kinestetik pada anak usia 5-6 tahun melalui bela diri taekwondo, maka dari itu disediakannya ekstrakurikuler bela diri taekwondo dapat menjadi penyaluran energi anak, di mana untuk anak usia 5-6 tahun, mereka sedang sangat aktif serta enerjik. Sehingga diharapkan ekstrakurikuler taekwondo dapat menyalurkan bakat anak terutama dalam ranah kecerdasan kinestetik, Karena taekwondo merupakan seni bela diri dari Korea yang dapat diterapkan sebagai olahraga dan melibatkan aktivitas fisik (berhubungan dengan kecerdasan kinestetik).

Penelitian yang digunakan peneliti yaitu penelitian kualitatif metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu wawancara yang mendalam kepada kepala sekolah dan pelatih yang terlibat dalam kegiatan latihan bela diri taekwondo. Serta diperkuat dengan observasi dan dokumentasi kegiatan saat penelitian. Subjek penelitian yaitu berjumlah 11 anak. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi data dan keabsahan data.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa implementasi kegiatan ekstrakurikuler bela diri taekwondo dalam mengembangkan kecerdasan kinestetik pada anak usia 5-6 tahun di RA Zula Desa Bakam yaitu dimulai dengan tahap perencanaan seperti menyusun jadwal latihan dan menyiapkan sarana-prasarana atihan. Berikutnya tahap pelaksanaan yaitu berdoa sebelum latihan, pemanasan, latihan tendangan, poomse, dan penutup. Adapun tahap terakhir yakni evaluasi. Sedangkan hasil implementasinya menunjukkan bahwa melalui bela diri taekwondo kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 tahun di RA Zula Desa Bakam dapat berkembang seperti; anak mampu berprestasi dan menjuarai kejuaraan taekwondo, anak juga pandai meniru gerakan yang dicontohkan pelatih, serta anak juga menikmati suasana latihan.