INDONESIA
Latar belakang permasalahan dalam penelitian ini ialah pelaksanaan bimbingan kelompok dapat mengurangi perilaku merokok pada peserta didik. Sebagaimana diketahui bahwa merokok menjadi salah satu perilaku menyimpang peserta didik yang tidak harus dilakukan. Namun, masih ada peserta didik yang mencoba-coba atau bahkan ikut-ikutan teman sebayanya. Jika hal ini terus dibiarkan akan menyebabkan peserta didik semakin kecanduan untuk merokok. Maka dari itu perlu adanya penanganan untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satunya dengan pemberian layanan bimbingan kelompok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) faktor-faktor penyebab perilaku merokok peserta didik SMP Negeri 1 Merawang, 2) mengetahui bagaimana implementasi layanan bimbingan kelompok dalam mereduksi perilaku merokok peserta didik SMP Negeri 1 Merawang.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun informan dalam penelitian ini yaitu guru BK, Peserta didik yang merokok serta Waka Kesiswaan yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan ialah model Miles dan Huberman. Untuk menjamin keabsahan data digunakan triangulasi teknik.

Hasil penelitian menunjukkan 1) faktor penyebab perilaku merokok peserta didik SMP Negeri 1 Merawang terbagi dalam dua bagian yaitu faktor internal seperti rasa ingin tahu dan melepaskan diri dari rasa bosan, dan faktor eksternal, berupa pengaruh lingkungan keluarga perokok dan teman sebaya 2) implementasi layanan bimbingan kelompok untuk mereduksi perilaku merokok di SMP Negeri 1 Merawang dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu (a) langkah awal, (b) perencanaan kegiatan, (c) pelaksanaan kegiatan, (d) evaluasi kegiatan, serta (e) analisis dan tindak lanjut. Penerapan layanan bimbingan kelompok untuk mereduksi perilaku merokok peserta didik oleh guru BK di SMP N 1 Merawang memperoleh hasil yang baik dikarenakan setelah pemberian layanan tersebut tidak ada lagi kasus serupa yang berkaitan dengan peserta didik tersebut.