INDONESIA:
Al-Qur`an merupakan sumber utama dan pertama dari keyakinan umat Islam. Membaca al-Qur`an merupakan hal yang sangat penting bagi umat Islam, karena membaca al-Qur`an adalah pintu gerbang menuju pengetahuan Islam. Faktanya, banyak umat Islam yang membaca al-Qur`an hanya membaca tanpa mengetahui aturan membaca ketika membaca al-Qur`an. Sebagai upaya dalam menuntaskan problematika umat dalam menuntaskan buta baca al-Qur`an, banyak sekali metode membaca al-Qur`an yang tersebar yang digagas oleh para ahli. Di Indonesia misalnya ada metode Yanbu’a dan lain sebagainya. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Mendeskripsikan penerapan metode Yanbu’a dalam pembelajaran al-Qur`an di MTTQ (Majelis Tahsin dan Tahfizh Qur`an) at-Tibyan Kota Pangkalpinang. 2) Mengevaluasi peningkatan kemampuan membaca al-Qur`an peserta didik selama melaksanakan pembelajaran di MTTQ (Majelis Tahsin dan Tahfizh Qur`an) at-Tibyan Kota Pangkalpinang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber dan jenis data dalam penelitian ini ialah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan ialah dengan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya menggunakan analisisinteraktif model Miles dan Huberman, yang melalui tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Pada bagian reduksi data, juga digunakan analisis domain model Spradley.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penerapan metode Yanbu’a dalam pembelajaran al-Qur`an di MTTQ at-Tibyan yaitu sebagai berikut: a) Alasan menerapkan metode Yanbu’a, yakni syaratnya tidak sulit dan adanya hubungan sanad keilmuan. b) Perencanaan pembelajaran dilaksanakan melalui tiga proses, yaitu penerimaan peserta didik, place ment test, dan membuat jadwal pembelajaran.
c) Proses pembelajaran menggunakan sistem klasikal dan individual. Ada kelas besar dan kelas kecil. Pembelajaran dimulai dari guru mengatur peserta didik, kegiatan pembuka, inti, dan penutup. Secara umum penerapan metode Yanbu’a di MTTQ at-Tibyan sudah sesuai dengan apa yang diterangkan dalam buku Yanbu’a, hanya saja terdapat beberapa hal yang tidak diterapkan dalam proses pembelajarannya, seperti tidak ada ucapan salam di awal, tidak ada pembacaan hadhrah, dan tidak digunakannya jilid enam, tujuh, serta materi hafalan. 2) Adapun kemampuan membaca al-Qur`an peserta didik mengalami peningkatan yang lebih baik dari pada kemampuan sebelumnya.