Penelitian ini dilatar belakangi dengan banyaknya kasus penyalahgunaan NAPZA di Indonesia khususnya di Bangka Belitung, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor ekonomi, faktor keluarga dan faktor lingkungan pergaulan. Mengkonsumsi NAPZA secara berlebihan dapat mengakibatkan menurunnya kesehatan mental korban penyalahgunaan NAPZA sehinggah dibutuhkannya bimbingan keagamaan agar korban dapat meningkatkan kembali kesehatan mentalnya dan terwujudnya sebagai manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses implementasi bimbingan keagamaan dalam meningkatkan mental health korban penyalahgunaan NAPZA di Yayasan Atap Langit Bangka Belitung dan mendeskripsikan hasil dari implementasi bimbingan keagamaan dalam meningkatkan mental health korban penyalahgunaan NAPZA di Yayasan Atap Langit Bangka Belitung.
Melihat dari objek penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Proses pelaksanaan bimbingan keagamaan yang diberikan di Yayasan Atap Langit ini berlandaskan dengan Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Materi yang diberikan meliputi akidah,akhlak dan syari’ah. Metode dalam proses bimbingan keagamaan yaitu metode ceramah, metode keteladanan dan metode mengaji. Untuk hasil yang diperoleh klien korban Napza setelah direhabilitasi menggunakan bimbingan keagamaan di Yayasan Atap Langit ini mereka merasa lebih tenang, lebih berguna, dan bisa menjalani hidup yang lebih baik sesuai syariat agama Islam.