INDONESIA:
Metode bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain. Sedangkan bahasa ekspresif adalah bahasa lisan dimana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi metode bercerita dalam mengembangkan kemampuan bahasa ekspresf anak usia 5-6 tahun di TK IT Cahaya Toboali.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yaitu dengan memberikan hasil penelitian dengan mendeskripsikan dan memaparkan data-data yang diperoleh mengenai implementasi metode bercerita dalam mengembangkan kemampuan bahasa ekspresif anak. Kemudian teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan 3 tahapan yaitu dengan melakukan reduksi data atau memilih yang dianggap penting, membuang data yang tidak dibutuhkan dan menyajikan yang sudah dipilih sehingga dapat ditarik kesimpulannya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh guru, yaitu tahap perencanaan yang terdiri dari program kegiatan PAUD, RPPM, dan RPPH, tahap pelaksanaan terdiri dari beberapa langkah-langkah dalam metode bercerita, yaitu guru mempersiapkan kegiatan bercerita sesuai dengan tema dan tujuan, guru menyediakan media/bahan, guru memberikan kesempatan dan tahap evaluasi. Hasil implementasi metode bercerita dalam mengembangkan kemampuan bahasa ekspresif anak usia 5-6 tahun yaitu menjawab pertanyaan yang lebih kompleks BSB ada 5 anak, menyebutkan kelompok gambar bunyi suku kata awal yang sama BSH 4 anak, berkomunikasi secara lisan BSB ada 10 anak, menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap BSH ada 5 anak.