Kegiatan menghafal Al-Qur’an merupakan hal yang tidak mudah untuk dilakukan, khususnya pada peserta didik di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) yang dalam rentang usia 6-12 tahun, dikarenakan pada usia tersebut umumnya anak-anak akan lebih tertarik untuk bermain daripada belajar, apalagi untuk menghafal Al- Qur’an. Maka dari itu perlu dicarikan upaya-upaya yang tepat dan efektif dalam mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya adalah dengan memilih metode menghafal Al-Qur’an yang tepat oleh para ustadz dan ustadzah dalam membimbing peserta didik menghafal Al-Qur’an.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif kualitatif. Sumber data penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dan analisis data yang digunakan ada 3 tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam membimbing peserta didik menghafal Al-Qur’an, ustadz dan ustadzah di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Roudhatus Sholihin desa Air Gegas, menggunakan tiga metode menghafal Al- Qur’an, yaitu: metode wahdah, metode jama’, dan metode talaqqi. Penerapan metode wahdah yang dilakukan oleh ustadz dan ustadzah yaitu dengan menginstruksikan peserta didik untuk menghafal ayat satu per satu dan diawali dengan membaca ayat tersebut sebanyak sepuluh kali terlebih dahulu. Untuk metode jama’ diterapkan dengan cara ustadz dan ustadzah membacakan ayat yang akan dihafalkan peserta didik sebanyak tiga sampai lima kali terlebih dahulu, baru kemudian diikuti peserta didik secara bersama-sama. Dan metode talaqqi diterapkan dengan cara peserta didik wajib untuk menyetorkan hafalannya kepada pembimbing. Kemudian ada dua nilai- nilai Qur’ani yang diterapkan di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) ini yaitu kejujuran dan kesabaran.