INDONESIA
Penelitian ini dilakukan dengan melihat realita yang berkaitan dengan Anak Berkebutuhan Khusus atau biasa disebut ABK, khususnya tunarungu dalam kehidupan masyarakat, anak tunarungu seringkali dianggap tidak bisa melakukan pekerjaan. Akan tetapi di SLB Negeri Pangkalpinang bisa disaksikan bagaimana anak tunarungu serta ABK lainnya belajar berbagai keterampilan untuk mempersiapkan diri berbaur dengan dunia pekerjaan.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Adapun pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan wawancara dengan sumber primer, observasi ke lapangan, serta dokumentasi. Data yang didapat melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi akan dianalisis berdasarkan teknik domain versi Spradley. Permasalahan yang akan dijabarkan adalah bagaimana implementasi bimbingan karir sebagai upaya mengembangkan potensi diri pada siswa tunarungu di SMA-LB Negeri Pangkalpinang dan apa saja faktor penghambat dan pendukungnya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi bimbingan karir pada siswa tunarungu di SMA-LB Negeri Pangkalpinang dilakukan dengan memperhatikan potensi diri yang ada pada siswa. Pelaksanaan bimbingan karir dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal yaitu melakukan tes bakat dan minat, mengikuti ekstrakurikuler, bekerjasama dengan orangtua, dan mengadakan kompetisi atau perlombaan. Adapun faktor pendukung dalam pelaksanaan bimbingan karir di SMA-LB Negeri Pangkalpinang yaitu adanya sarana dan prasarana yang memadai, adanya tenaga ahli, dan adanya kerjasama dengan orangtua. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu dalam hal komunikasi dengan anak tunarungu.