INDONESIA::
Pendidikan Agama Islam di lembaga pendidikan formal khususnya SMKN 1 Pangkalan Baru hanya diberikan alokasi waktu 3 jam pelajaran perminggu, seluruh materi dengan berbagai aspek yang ada sehingga pembelajaran cenderung berorientasi pada pengetahuan koknitif. Hal ini menyebabkan pencapaian hasil belajar siswa kurang maksimal. Padahal hasil belajar pendidikan Agama Islam yang baik iyalah dilihat dari berbagai aspek yaitu aspek koknitif, afektif maupun psikomotorik. Hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor intern maupun faktor ekstern. Salah satu faktor ekstern yaitu kegiatan ekstrakurikuler rohis.
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif yaitu metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antara variabel. Populasi sekaligus sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa/siswi SMKN 1 Pangkalan Baru yaitu sebanyak sebanyak 20 yang mengikuti ekstrakurikuler rohis dan 71 yang tidak mengikuti ekstrakurikuler rohis. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji instrumen, uji analisis data dengan menggunkan bantuan sofware SPSS versi 22.0.
Hasil uji di atas menunjukkan bahwa yang mengikuti ekstrakulikuler rohis t hitung = 4.344, t table diperoleh dengan df = 70, sig 5% (2 tailet) = 1.666. kerena t table < dari t hitung (1.666 < 4.344), maka H0 diterima. Hasil uji di atas menunjukkan bahwa yang tidak mengikuti ekstrakulikuler rohis t hitung = 2.876 t table diperoleh dengan df = 70, sig 5% (2 tailet) = 1.666 kerena t table < dari t hitung (1.666 < 2.876), maka H0 diterima. Hasil uji di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata (mean) yang mengikuti ekstrakulikuler rohis lebih besar dibandingkan yang tidak mengikuti ekstrakulikuler rohis yaitu 87,68 > 78,15. Maka dengan demikian hasil menunjukan bahwa perbandingan antara hasil belajar siswa yang mengikuti kegiatan rohis memiliki nilai yang tinggi dibandingakan dengan siswa yang tidak mengikuti kegiatan rohis.