INDONESIA:
Penelitian memiliki beberapa indikasi masalah yaitu bahwa Pembelajaran kitab ini merupakan sarana internalisasi nilai-nilai seperti keikhlasan, kedisiplinan, tanggung jawab, serta ketaatan kepada Allah SWT. Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimîn Al-Baisuny Namang, konsisten menerapkan sistem pembelajaran kitab kuning sebagai media utama dalam mendidik para santrinya. Kitab Safînat an-Najâh termasuk kitab wajib yang diajarkan di tingkatan awal. Santri tidak hanya dituntut untuk memahami teks secara literal, tetapi juga ditanamkan nilai-nilai spiritual dan moral yang terkandung dalam setiap bab pembahasan

Berdasarkan masalah penelitian, maka tujuan penelitian disertasi ini yaitu; Pertama, Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam kitab Safīnatun Najāh. Kedua, Untuk mengetahui aplikasi nilai-nilai pendidikan Islam dari kitab Safīnatun Najāh dalam kehidupan sehari-hari santri Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimīn Al-Baisuny Namang.

Hasil penelitian Pertama, Nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam kitab Safīnatun Najāh yaitu nilai Aqidah (Keimanan), Nilai Ibadah (Amaliah), Nilai Akhlak (Etika dan Moral), nilai menuntut ilmu. Kedua, Aplikasi nilai-nilai pendidikan Islam dari kitab Safīnatun Najāh dalam kehidupan sehari- hari santri Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimīn Al-Baisuny Namang yaitu Pada aplikasi nilai keimanan dimana para santri menunjukkan pemahaman yang baik tentang konsep tauhid, keyakinan kepada Allah SWT, serta rukun iman lainnya. Hal ini tercermin dalam sikap tawakal, keikhlasan dalam belajar, dan keteguhan dalam menjalankan perintah agama. Aplikasi nilai ibadah yaitu nilai- nilai ibadah yang dipelajari dari kitab ini diimplementasikan dengan baik oleh para santri, terutama dalam praktik wudhu, salat lima waktu, puasa, dan ibadah- ibadah sunnah lainnya. Santri juga memiliki kedisiplinan waktu yang tinggi dalam pelaksanaan ibadah harian di pesantren. Sedangkan aplikasi nilai akhlak yaitu para santri mengamalkan nilai-nilai akhlak Islam dalam kehidupan sosial mereka, seperti saling menghormati, membantu sesama, bersikap rendah hati, dan menjaga adab terhadap guru dan sesama santri. Akhlak ini tumbuh dari pemahaman tentang pentingnya kebersihan, kesopanan, dan ketaatan terhadap peraturan pesantren.