Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek, menengah,
atau panjang untuk pembiayaan pembelian rumah tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas dan renovasi rumah di lingkungan develover dengan sistem murabahah. Adapun rumusan masalah sebagai berikut, bagaimana mekanisme pembiayaan griya di Bank Syariah Mandiri Cabang Pangkalpinang dan Apakah Penerapan Pembiayaan Griya di Bank Syariah Mandiri Cabang Pangkalpinang Sudah Sesuai Dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 16/POJK.03/2018.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan teknik pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Metode pengumpulan datanya dengan observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknis analisis peneliti menggunakan model analisis data Miles dan Huberman yang mengajukan model analisis data yang disebut sebagai model interaktif yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, mekanisme pembiayaan griya di Bank Syariah Mandiri Cabang Pangkalpinang menggunakan akad murabahah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak bank Kedua, mekanisme pembiayaan griya di Bank Syariah Mandiri Cabang Pangkalpinang digunakan untuk pembelian rumah, rumah baru maupun rumah bekas dan renovasi rumah. Peraturan Bank Syariah Mandiri dibuat mengacu pada peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Oleh sebab itu dalam peraturan BSM tidak ada perbedaan namun ada penyesesuaian dari Dewan Pengawasan Syariah karena BSM adalah bank syariah. Sedangkan dalam peraturan internal Bank Syariah Mandiri Cabang Pangkalpinang itu sendiri dinamakan Manual Produk Operasional Griya BSM