INDONESIA:
Penerimaan diri ibu terhadap anaknya sangat memengaruhi kualitas hidup anak dan keluarganya secara keseluruhan. Tanpa penerimaan diri yang memadai, ibu mungkin menghadapi risiko gangguan psikologis seperti stres, depresi, dan kecemasan, yang pada akhirnya berdampak pada pengasuhan anak. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana bimbingan agama Islam dapat membantu ibu dalam proses penerimaan diri terhadap anak dengan down syndrome, dan mengidentifikasi manfaat dari bimbingan agama Islam dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis dan spiritual ibu.

Dengan demikian penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Pendekatan kualitatif di mana peneliti mengeksplorasi kehidupan nyata, berbagai kasus, atau sistem terbatas kontemporer melalui pengumpulan data yang detail dan mendalam dari berbagai sumber informasi. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dengan teknik analisis Miles and Huberman. Keabsahan data penelitian dengan triangulasi teknik.

Hasil penelitian ini yaitu: 1) Bimbingan agama Islam yang diikuti oleh ibu yang memiliki anak Down Syndrome memiliki peran penting dalam memberikan dukungan psikologis dan emosional. Bimbingan ini dilakukan melalui pengajian, majelis taklim, konsultasi individu dan kegiatan sosial, muhasabah diri, serta kajian keagamaan yang diselenggarakan oleh tokoh agama setempat. Kegiatan ini membantu ibu dalam memahami bahwa setiap anak adalah amanah dari Allah dan memiliki keistimewaan tersendiri; 2) Manfaat dari bimbingan agama islam bagi penerimaaan diri ibu yang memiliki anak Down Syndrome memberikan berbagai manfaat yang signifikan. Melalui proses bimbingan ini, ibu-ibu tidak hanya mendapatkan pengetahuan agama, tetapi juga dukungan emosional dan sosial yang sangat penting dalam penerimaan diri ibu. Manfaat tersebut berupa: peningkatan pemahaman spiritual, memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan, lebih aktif dalam praktik spiritual, seperti berdoa dan berzikir, perubahan sikap dan persepsi ibu terhadap anak, memberikan ibu keterampilan baru dalam pengasuhan anak, keterlibatan keluarga.