INDONESIA:
Penelitian ini berakar dari masih tingginya tingkat ketergantungan siswa
dalam memilih karier, terutama di MAN 1 Bangka, meskipun lembaga pendidikan telah memberikan berbagai program penunjang seperti penyuluhan, pelatihan, dan kegiatan ekstrakurikuler. Observasi mengungkap bahwa sejumlah siswa kelas XII menghadapi kebingungan, merasa kurang percaya diri, serta mengalami kekurangan informasi dalam menetapkan arah karier. Sebagai solusinya, layanan konseling individu dianggap sebagai intervensi yang berpotensi meningkatkan kemandirian siswa dalam membuat keputusan terkait karier. Fokus dari penelitian ini adalah untuk menguji seberapa efektif layanan konseling individu dalam meningkatkan kemandirian siswa kelas XII di MAN 1 Bangka dalam pemilihan
karier.

Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain praeksperimental (model satu kelompok pretes-pasca tes). Populasi yang terlibat terdiri dari 30 siswa kelas XII, dan sampel diambil dari 3 siswa menggunakan teknik pengambilan subjek tunggal. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Analisis dilakukan menggunakan uji Paired Sample ttest, Uji Wilcoxon Signed Rank, serta perhitungan N-gain. Temuan penelitian menunjukkan ada peningkatan rata-rata skor kemandirian siswa dari 42,67 (sebelum perlakuan) menjadi 64,67 (setelah perlakuan). Uji Paired Sample t-test memberikan nilai signifikansi 0,025 (< 0,05), yang menandakan adanya perbedaan yang signifikan antara kondisi sebelum dan sesudah perlakuan. Sementara itu, Uji Wilcoxon menunjukkan nilai Asymp. Sig. 0,109 (> 0,05), yang tidak signifikan, tetapi hal ini dimaklumi mengingat keterbatasan jumlah sampel. Analisis N-gain yang mencapai 0,3834 berada pada kategori sedang, menunjukkan peningkatan yang cukup berarti.