INDONESIA:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya kemandirian belajar siswa kelas XI SMA N 1 Payung, yang ditandai dengan rendahnya rasa percaya diri, inisiatif, tanggung jawab, dan motivasi dalam belajar. Kondisi ini menghambat siswa dalam mengatur waktu belajar, menentukan tujuan, dan menyelesaikan tugas secara mandiri. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan, tingkat, dan efektivitas layanan konseling kelompok dengan teknik ability potential dalam meningkatkan kemandirian belajar.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desai eksperimen semu (quasi eksperimental) tipe pretest posttest control group design. Sampel penelitian ini adalah 19 siswa kelas XI SMA N 1 Payung yang memiliki kemandirian belajar rendah, dibagi menjadi 10 siswa kelompok eksperimen dan 9 siswa pada kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, angket kemandirian belajar, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan uji hipotesis Independent Sample T-test dan N-Gain Score dengan bantuan program SPSS 26.

Hasil menujukkan bahwa pelaksanaan konseling kelopok teknik ability potential dilakukan melalui enam tahap yang terstruktur, mulai dari pembinaan hubungan, penjelasan teknik, hingga komitmen bertindak, yang secara umum berjalan lancar dan menunjukkan perubahan positif pada sikap siswa. Tingkat kemandirian belajar belajar siswa kelas XI SMA N 1 Payung sebelum perlakuan berada pada kategori rendah dan sedang, dengan rata-rata skor pretest kelompok eksperimen 71,40 dan kelompok kontrol 70,89. Setelah perlakua, rata-rata posttest kelompok eksperimen meningkat signifikan 111,70, sedangkan kelompok kontrol menjadi 77,67. Layanan konseling kelompok teknik ability potential terbukti efektif dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa, dibuktikan dengan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai gain score kelompok eksperimen 54,826 yang jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol 9,198, menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kemandirian belajar siswa setelah intervensi.