INDONESIA
Di tengah pesatnya perkembangan industri keuangan, perbankan syariah hadir sebagai alternatif yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Namun, meskipun mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, penggunaan layanan bank syariah belum menunjukkan perkembangan yang signifikan, khususnya di daerah pedesaan seperti Desa Tanjung Sangkar, Kecamatan Pongok. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai faktor-faktor yang mendorong atau menghambat minat masyarakat dalam melakukan transaksi di bank syariah. Beberapa di antaranya yang diduga berpengaruh adalah tingkat literasi keuangan syariah, efektivitas promosi, dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak bank.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif primer dengan metode penelitian lapangan. Sampel penelitian berjumlah 96 responden yang merupakan masyarakat Desa Tanjung Sangkar, dengan teknik pengambilan sampel secara purposive. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner tertutup yang disusun berdasarkan indikator variabel penelitian. Analisis data dilakukan menggunakan uji validitas, reliabilitas, uji asumsi klasik, regresi linier berganda, dan uji hipotesis dengan bantuan perangkat lunak SPSS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan syariah dan kualitas pelayanan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat masyarakat melakukan transaksi di bank syariah. Literasi keuangan syariah menunjukkan thitung sebesar 2,154 dengan signifikansi 0,034 (< 0,05), sedangkan kualitas pelayanan menunjukkan thitung 8,506 dengan signifikansi 0,000 (< 0,05). Sebaliknya, variabel promosi tidak berpengaruh signifikan karena thitung 1,071 < ttabel 1,661 dan signifikansi 0,287 (> 0,05). Temuan ini mengindikasikan bahwa peningkatan pemahaman masyarakat terhadap prinsip-prinsip keuangan syariah serta pemberian pelayanan yang optimal dan sesuai nilai-nilai Islam menjadi kunci utama dalam meningkatkan minat masyarakat terhadap bank syariah, sementara promosi perlu ditingkatkan efektivitasnya agar lebih mampu menjangkau dan memengaruhi audiens sasaran.