INDONESIA:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan peserta didik tunanetra di SLBN Pangkalpinang untuk memperoleh akses pembelajaran Al-Qur’an yang efektif, praktis, dan sesuai dengan kondisi mereka. Selama ini, pembelajaran Al-Qur’an lebih banyak menggunakan mushaf braille cetak. Media tersebut memang mampu melatih keterampilan membaca melalui perabaan titik-titik braille, namun di sisi lain masih menyisakan beberapa hambatan, antara lain keterbatasan pemahaman tanda baca, kesulitan dalam membedakan waqaf dan panjang-pendek huruf, serta waktu yang relatif lama untuk mencapai kelancaran membaca. Kendala lain yang dihadapi adalah mushaf braille cetak berukuran besar dan terdiri dari banyak jilid sehingga kurang praktis bagi peserta didik. Oleh karena itu, penelitian ini diarahkan untuk mendeskripsikan tahapan perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi pembelajaran Al-Qur’an dengan menggunakan Al-Qur’an braille digital melalui strategi ekspositori.

Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian terdiri atas guru PAI dan peserta didik tunanetra di SLBN Pangkalpinang. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi, kemudian dianalisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran ekspositori dengan Al-Qur’an braille digital yang diterapkan oleh guru pendidikan agama Islam dilaksanakan melalui tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perbandingan menunjukkan bahwa penggunaan Al-Qur’an braille cetak menekankan keterampilan dasar membaca braille, meskipun prosesnya lebih lambat dan penuh hambatan. Sementara itu, Al-Qur’an braille digital lebih efektif dalam meningkatkan kelancaran, ketepatan bacaan, hafalan, serta rasa percaya diri karena dilengkapi dengan fitur audio. Dengan demikian, keduanya memiliki keunggulan masing-masing dan dapat digunakan secara terpadu untuk mendukung pembelajaran Al-Qur’an yang lebih optimal bagi peserta didik tunanetra di SLBN Pangkalpinang.