INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah menengah pertama sering kali masih berlangsung secara konvensional, dimana guru menjadi pusat informasi dan siswa cenderung pasif dalam proses belajar. Hal ini berdampak pada rendahnya partisipasi aktif siswa, kurangnya kerja sama antar siswa, dan terbatasnya pemahaman mendalam terhadap materi PAI. Padahal pembelajaran PAI tidak hanya bertujuan menyampaikan pengetahuan, tetapi juga membentuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman. Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan efektifitas pembelajaran dan mendorong keterlibatan aktif siswa. Metode ini menekankan kerja sama kelompok heterogen, tangungjawab individu kelompok, dan evaluasi kelompok yang adil. Dengan penerapan metode ini, diharapkan tercipta suasana belajar yang lebih inklusif menyenangkan, dan dapat meningkatkan pemahaman siswa terkait materi pembelajaran.

Pada tahapan perencanaan, guru menyusun perangkat pembelajaran yang sesuai dengan prinsip STAD, seperti membentuk kelompok heterogen, menyiapkan lembar kerja, dan menentukan indikator keberhasilan. Pada tahap pelasanaan, proses pembelajaran dalam beberapa langkah, yaitu penyampaian materi secara klasikal, kerja kelompok, diskusi antar anggota, kuis individu dan pemberian penghargaan kelompok. guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing dalam menjaga dinamika kerja tim serta memastikan semua siswa berpratisipasi aktif. Tahap evaluasi dilakukan melalui umpan balik, memberikan pertanyaan kepada siswa terkait materi yang telah di pelajari, dan bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.