INDONESIA:
Penelitian ini diambil berdasarkan hasil temuan terhadap peserta didik dengan kriteria seperti kesulitan dalam beradaptasi, mudah putus asa, cepat menyerah atau mundur ketika menghadapi tekanan, stres dan kesulitan, merasa pesimis, tidak memiliki perencanaan yang pasti mengenai masa depan, tidak mendapat dukungan dari orang tua, tidak mudah bergaul dalam pertemanan, tidak dapat berpikir dengan baik, tidak memiliki sebuah talenta, tidak percaya dengan diri sendiri dan tidak mampu untuk membuat keputusan, tidak berpegang teguh pada keyakinan agama yang dimilikinya. Oleh sebab itu, peneliti bekerja sama dengan guru BK untuk membantu peserta didik meningkatkan resiliensi akademik. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas layanan konseling kelompok dengan teknik modeling simbolik dalam meningkatkan resiliensi akademik.

Keterkaitan dengan tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperiment design dengan pretest-posttest berbentuk nonequivalent control grup design. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji Independent Sample T-Test untuk menguji hipotesis tentang efektivitas konseling kelompok dengan teknik modeling simbolik dalam meningkatkan resiliensi akademik siswa SMA Negeri 2 Toboali.

Berdasarkan hasil analisis di atas dengan menggunakan Independent Sampel T-Test ditemukan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,043<0,05 yang menyatakan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak karena adanya perbedaan tingkat resiliensi akademik, yang berarti terdapat efektivitas konseling kelompok dengan teknik modeling simbolik dalam meningkatkan resiliensi akademik peserta didik di SMA Negeri 2 Toboali.