INDONESIA:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya untuk menerapkan sikap tanggung jawab sejak usia dini sebagai dasar pembentukan karakter anak, serta ditemukannya permasalahan perilaku kurang bertanggung jawab pada sebagian anak di PAUD B3 (Bukan Bunda Biasa) Toboali. Berdasarkan hasil observasi, sebagian anak usia 4–5 tahun masih menunjukkan perilaku kurang bertanggung jawab, seperti tidak mengembalikan mainan ke tempat semula, tidak menjaga diri sendiri dari lingkungan, tidak menghargai orang lain dan tidak mengikuti aturan sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru dalam menerapkan sikap tanggung jawab terhadap anak usia 4–5 tahun di PAUD B3 (Bukan Bunda Biasa) Toboali, serta untuk mengetahui bagaimana sikap tanggung jawab anak pada usia 4-5 tahun tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari guru kelas dan kepala sekolah, sedangkan objek penelitian adalah 14 anak kelompok TK A. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memiliki peran penting dalam menerapkan sikap tanggung jawab melalui lima fungsi utama, yaitu sebagai pendidik, pembimbing, motivator, fasilitator, dan evaluator. Strategi yang digunakan meliputi pemberian teladan, pembiasaan, penguatan positif, dan pemberian tanggung jawab sederhana. Dari 14 anak yang diamati, sebanyak 9 anak yang masih menunjukkan perilaku kurang bertanggung jawab pada awal penelitian. Namun, setelah dilakukan pembiasaan dan pendampingan yang konsisten oleh guru, terjadi peningkatan sikap tanggung jawab anak secara bertahap. Penelitian ini menegaskan bahwa peran guru yang konsisten, dukungan lingkungan sekolah, serta kolaborasi dengan orang tua menjadi kunci keberhasilan pembentukan sikap tanggung jawab sejak usia dini.