INDONESIA:
Era digital telah mengubah cara individu membentuk identitas, menjadikan media sosial terutama Instagram sebagai platform penting dalam membangun personal branding. Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi manajemen media sosial Instagram yang digunakan oleh mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN SAS Bangka Belitung angkatan 2021–2023. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan teori manajemen media sosial dari Jones & Pittman (ingratiation, self-promotion, exemplification, supplication, intimidation) dan teori personal branding dari Hubert K. Rampersad (keautentikan, integritas, konsistensi, spesialisasi, visibilitas). Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi konten Instagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa aktif membangun personal branding melalui konten akademik, dakwah, serta karya kreatif. Strategi self-promotion dan exemplification digunakan untuk menampilkan prestasi dan nilai keislaman, sedangkan ingratiation tampak dari interaksi ramah dengan pengikut. Nilai keautentikan dan integritas dijaga dalam setiap unggahan, disertai konsistensi dan spesialisasi pada bidang tertentu seperti MC, desain grafis, atau fotografi. Visibilitas ditingkatkan melalui fitur Instagram dan interaksi aktif. Strategi supplication dan intimidation jarang digunakan karena dinilai tidak sesuai dengan konteks membangun personal baranding dan dakwah. Mahasiswa juga menyadari adanya tekanan sosial di media sosial, namun tetap berupaya menampilkan citra diri yang otentik dan berimbang. Saran penelitian ini adalah mahasiswa disarankan untuk terus memanfaatkan Instagram secara konsisten dan etis sebagai sarana pengembangan diri dan personal branding, dengan tetap menjunjung nilai kejujuran, integritas, dan etika digital. Penggunaan fitur seperti Reels dan Stories dapat meningkatkan visibilitas dan keterlibatan audiens. Institusi juga diharapkan menyediakan pelatihan terkait media sosial agar mahasiswa dapat mengoptimalkan potensinya di platform digital, serta mendorong mereka membangun portofolio yang relevan dengan dunia kerja dan dakwah digital.