INDONESIA :
Pembelajaran membaca huruf braille sering terkendala oleh ketrampilan motorik halus atau kepekaan perabaan siswa. Terlebih lagi pembelajaran membaca huruf Arab braille yang memiliki jumlah huruf lebih banyak dibanding huruf latin dan cara menghafal letak titiknya tidak sesistematis huruf braille latin. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan sejauh mana media iqro’ braille dapat membantu anak tunanetra dalam membaca Al-Qur’an. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap penggunaan media tersebut, serta kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam penerapannya di SDLB Negeri Pangkalpinang.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa tunanetra dan guru Pendidikan Agama Islam di SDLB Negeri Pangkalpinang. Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan teori Miles dan Huberman, yang menjelaskan bahwa aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media iqro' braille di SDLB Negeri Pangkalpinang dilaksanakan melalui tiga tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan penilaian. Pada tahap persiapan, guru menyiapkan perangkat pembelajaran seperti RPP, materi, dan media iqro' braille. Kemudian, efektifitas penerapan media Iqro' braille memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan anak tunanetra dalam mengenal huruf hijaiyah. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan kemampuan anak tunanetra dalam menyebutkan bunyi-bunyi dari huruf hijaiyah, membedakan antar huruf hijaiyah, kemudian memperkuat daya ingat anak tunanetra terhadap huruf hijaiyah, karena pendekatan multisensori (raba dan dengar) yang terbukti efektif bagi karakteristik pembelajaran anak dengan hambatan penglihatan.