INDONESIA
Penelitian ini berdasarkan permasalahan yang ditemukan peneliti di lapangan fenomena yang ada di SMA Negeri 1 Jebus yang menunjukan bahwa terdapat peserta didik yang memiliki ciri-ciri keterampilan sosial yang rendah, ciri-ciri yang ditunjukan yaitu masih banyak peserta didik yang memiliki kesadaran sosial yang rendah terhadap lingkungan sekitar, masih banyak peserta didik yang menunjukan kurangnya interaksi dan keterlibatan dengan orang lain dan masih ada beberapa peserta didik yang belum bertanggung jawab kepada dirinya sendiri serta masih kurangnya sikap sosial peserta didik terhadap sejumlah tugas dan akademis yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa tinggi tingkat keterampilan sosial peserta didik dan apakah bimbingan kelompok dengan teknik modelling efektif dalam meningkatkan keterampilan sosial peserta didik di SMA Negeri 1 Jebus.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan eksperimenal quasi dengan bentuk non equivalent control group pretest posttest design. Populasi pada penelitian ini berjumlah 215 peserta didik, yang menjadi sampel 30 peserta didik dengan menggunakan teknik purposive sampling, terbagi menjadi klompok kontrol dan eksperimen. Teknik pengumpulan data melalui penyebaran angket skala likert, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas, uji hipotesis dengan uji T yaitu Paired Sample T-test serta perbadingan nilai pretest dan posttest denga N -Gain Score dilakukan dengan bantuan SPSS versi 25.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil rata-rata pretest dari kelompok kontrol 58 dan kelompok eksperimen 60.67 sehingga berdasarkan pengkategorian data peserta didik memiliki keterapilan sosial yang rendah, dan bimbingan kelompok dengan teknik modelling simbolik efektif untuk meningkatkan keterampilan sosial peserta didik. Hal ini ditunjukkan dari hasil rata-rata keterampilan sosial pada pretest kelompok eksperimen yaitu 60.66, menjadi 111.47 pada hasil rata-rata posttest. Hasil pada uji T dengan taraf signifikan 0.00 < 0.05 berarti berpengaruh. Sedangkan nilai hipotesis yaitu sig. (2-tailed) 0.00 <0.05 jadi Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik modelling simbolik berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan sosial peserta didik di SMA Negeri 1 Jebus.