Indonesia:
Permasalahan anak berkebutuhan khusus terbilang masih terabaikan dan selayaknya menjadi perhatian pemerintah. Anak berkebutuhan khusus terkadang mendapatkan diskriminasi dari masyarakat maupun orang-orang disekitarnya. Dalam dunia Pendidikan, anak berkebutuhan khusus hanya bisa bersekolah di sekolah luar biasa dan kebanyakan orang tua merasa malu ketika mereka menyekolahkan anaknya di sekolah luar biasa.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan manajemen Pendidikan inklusi dalam manajemen Madrasah Aliyah Negeri di Kepulauan Bangka.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. selanjutnya data yang dikumpulkan dianalisis dengan model analisis Miles dan Huberman yang mencakup prosedur pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi tekhnik.

Penelitian ini menemukan hasil sebagai berikut: (1) Madrasah Aliyah Negeri di Kepulauan Bangka belum menjalankan Pendidikan inklusi karena tidak memenuhi salah satu pemenuhan indikator Pendidikan inklusi seperti dukungan anggaran belum tersedia, sarana dan prasarana belum memadai, penyiapan dan penyediaan Pendidikan serta tenaga kependidikan untuk madrasah inklusi belum ada, dan penyediaan kurikulum di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pangkalpinang belum tersedia untuk kurikulum khusus anak inklusi, namun masih menggunakan kurikulum yang sama dengan kurikulum anak regular. (2)Implementasi kebijakan manajemen pendidikan inklusi terhadap pendidikan di madrasah Aliyah Negeri di Kepulauan Bangka menyoroti kemajuan dan tantangan yang dihadapi dalam mencapai pendidikan inklusi yang efektif. (3) Adanya Faktor penghambat dan faktor pendukung dalam kebijakan Pendidikan inklusi.