INDONESIA:
Penelitian ini mengkaji relevansi pemikiran pendidikan Islam terhadap tujuan pendidikan nasional dari Jalaluddin dan Azyumardi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan moral dan sosial yang signifikan di kalangan generasi muda Indonesia, seperti degradasi moral, yang mengindikasikan adanya kesenjangan antara idealitas tujuan pendidikan nasional dalam pembentukan karakter dan realitas praktik pendidikan. Dalam konteks ini, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana pemikiran kedua tokoh, dengan fokus yang berbeda (filosofis-spiritual dengan penekanan pada konteks pendidikan Islam vs modernisasi-demokratisasi), dapat memberikan kontribusi dalam mengatasi tantangan tersebut.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif dan komparatif. Sumber data primer meliputi karya-karya Jalaluddin dan Azyumardi Azra yang relevan dengan pendidikan Islam, sedangkan sumber data sekunder berupa literatur pendukung lainnya. Data dianalisis dengan teknik analisis isi untuk mengidentifikasi tema-tema kunci dan melakukan perbandingan.

Penelitian ini telah mengkaji relevansi pemikiran pendidikan Islam dari Jalaluddin dan Azyumardi Azra terhadap tujuan pendidikan nasional, serta melakukan komparasi terhadap pemikiran kedua tokoh tersebut. Pemikiran Jalaluddin mengenai pendidikan Islam menunjukkan relevansi yang signifikan dengan tujuan pendidikan nasional. Konsep beliau tentang pendidikan Islam yang sejalan dengan hakikat penciptaan manusia sebagai pengabdi Allah, serta penekanan pada akhlak, jiwa, dan nilai-nilai keutamaan, berkontribusi pada tujuan pendidikan nasional dalam membentuk manusia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Selain itu, perhatian beliau terhadap tujuan pendidikan pada berbagai tingkatan (nasional, institusional, kurikuler, instruksional) memperkaya pemahaman tentang bagaimana pendidikan Islam dapat diintegrasikan dalam kerangka pendidikan nasional. Kemudian Pemikiran Azyumardi Azra juga relevan dengan tujuan pendidikan nasional, terutama dalam konteks modernisasi dan demokratisasi pendidikan Islam. Gagasan beliau tentang perlunya pendidikan Islam yang responsif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penekanan pada pembentukan masyarakat yang demokratis, bersih, dan bermoral, sejalan dengan tujuan pendidikan nasional untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Komparasi terhadap pemikiran kedua tokoh mengungkapkan adanya titik temu dan perbedaan. Keduanya memiliki perhatian terhadap pembentukan akhlak dan karakter, namun Jalaluddin lebih menekankan pada landasan filosofis dan spiritual, sementara Azyumardi Azra lebih menekankan pada aspek modernisasi, demokratisasi, dan relevansi pendidikan Islam dengan perkembangan zaman. Perbedaan perspektif ini memperkaya khazanah pemikiran pendidikan Islam di Indonesia dan memberikan wawasan yang komprehensif dalam upaya mencapai tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa pemikiran pendidikan Islam dari Jalaluddin dan Azyumardi Azra memiliki relevansi yang signifikan terhadap tujuan pendidikan nasional, meskipun dengan penekanan dan pendekatan yang berbeda.

English :
This research examines the relevance of Islamic educational thought, specifically from Jalaluddin and Azyumardi Azra, to national educational goals. The study is motivated by significant moral and social challenges among Indonesian youth, such as moral degradation. These issues indicate a gap between the idealistic aims of national education in character building and the reality of educational practices. In this context, this research explores how the ideas of these two prominent figures, despite their different focuses (Jalaluddin's philosophical-spiritual emphasis within Islamic education vs. Azra's modernization-democratization perspective), can contribute to addressing these challenges.

This study employs a library research method with a qualitative and comparative approach. Primary data sources include the works of Jalaluddin and Azyumardi Azra relevant to Islamic education. Secondary data consists of other supporting literature. Data was analyzed using content analysis techniques to identify key themes and facilitate comparison.

This research has thoroughly examined the relevance of Islamic educational thought from Jalaluddin and Azyumardi Azra to national educational goals and has performed a comparative analysis of their ideas. Jalaluddin's educational thought demonstrates significant relevance to national educational objectives. His concept of Islamic education, which aligns with the essence of human creation as worshippers of Allah and emphasizes morality (akhlaq), spirituality, and virtuous values, contributes to the national educational goal of forming individuals who are faithful, devout, and of noble character. Furthermore, his attention to educational goals at various levels (national, institutional, curricular, instructional) enriches the understanding of how Islamic education can be integrated into the national educational framework. Azyumardi Azra's thought is also relevant to national educational goals, particularly within the context of modernization and democratization of Islamic education. His ideas concerning the necessity of an Islamic education responsive to advancements in science and technology, along with his emphasis on developing a democratic, clean, and moral society, align with the national educational objective of fostering students' potential to become competent, creative, independent, democratic, and responsible individuals. A comparison of the two thinkers' ideas reveals both convergences and divergences. Both share a concern for character and moral development. However, Jalaluddin places greater emphasis on philosophical and spiritual foundations, while Azyumardi Azra prioritizes aspects of modernization, democratization, and the relevance of Islamic education to contemporary developments. This difference in perspective enriches the discourse on Islamic educational thought in Indonesia and provides comprehensive insights into efforts to achieve national educational goals.