Rosa, Silfana (2025) Makna simbol (beras kunyit) pada perayaan pesta panggil sebagai representasi sosial masyarakat desa Kacung suku Ketapik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Undergraduate thesis, Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik.
HALAMAN AWAL_2124055.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (1MB)
BAB I_2124055.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (223kB) | Request a copy
BAB II_2124055.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (305kB) | Request a copy
BAB III_2124055.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (407kB) | Request a copy
BAB IV_2124055.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (225kB) | Request a copy
BAB V_2124055.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (87kB) | Request a copy
DAFTAR PUSTAKA_2124055.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (168kB) | Request a copy
Abstract
INDONESIA;
Setiap kelompok masyarakat memiliki cara yang berbeda dalam merayakan pesta adat. Perayaan pesta adat dilakukan karena manusia dikategorikan sebagai homo symbolism. Tanpa terkecuali, masyarakat desa Kacung juga melakukan pesta adat yang sudah dilakukan secara turun-temurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengunggkapkan makna simbol beras kunyit pada masyarakat desa Kacung dan untuk mengetahui bagaimana beras kunyit merepresentasikan perilaku sosial pada masyarakat desa Kacung.
J
enis penelitian ini adalah penelitian lapangan (filed research), sedangkan metode analisisnya menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi dan perekaman. Adapun teknik analisis data menggunakan thematic analysis dari Clark dan Braun dengan 6 tahapan yaitu, pengenalan data, pembuatan kode, pengidentifikasikan tema, peninjauan tema, pendefinisian tema, dan pelaporan.
Hasil penelitian ini menunjukan makna simbol beras kunyit sebagai ungkapan rasa syukur, sebagai penolak bala dan sebagai penghormatan kepada para santriwan dan santriwati yang telah menghatamkan Al-Qur’an. Selain itu beras kunyit menjadi representasi sosial melalui tradisi dan adat budaya yang dilakukan secara bersama-sama dan turun-temurun oleh masyarakat desa Kacung.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Keywords: | simbol; beras kunyit; representasi sosial |
| Subjects: | 100 - Filsafat dan Psikologi > 150 Psikologi (ilmu jiwa) > 150 Psikologi (ilmu jiwa) 100 - Filsafat dan Psikologi > 150 Psikologi (ilmu jiwa) > 156 Psikologi perbandingan |
| Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam > Psikologi Islam > Tugas Akhir |
| Depositing User: | Unnamed user with email silfanarosa564@gmail.com |
| Date Deposited: | 16 May 2025 05:36 |
| Last Modified: | 16 May 2025 05:36 |
| URI: | http://repository.iainsasbabel.ac.id/id/eprint/3160 |
