INDONESIA :
Pada dasarnya perilaku santri yang baik dan positif dapat terjadi karena memang memiliki kesadaran yang tinggi bahwa mengikuti dan menaati tata tertib pesantren akan berpengaruh baik baginya. Salah satu faktornya adalah kedisiplinan yang bertujuan untuk mengendalikan dan membatasi hasrat keinginan, dan menetapkan sasaran aktifitas. Batasan yang diperlukan tentu berbeda sesuai dengan waktu, tempat dan tahapnya. Pada awalnya, disiplin yang terbentuk bersifat eksternal (karena diharuskan orangtua atau lingkugan luar), tetapi kemudian menjadi suatu yang internal, menyatu dalam kepribadian anak sehingga disebut sebagai disiplin diri. Penelitian ini, secara khusus dimaksudkan untuk mengetahui upaya penerapan kedisiplinan belajar di SMP IT Pondok Pesantren Bahrul Huda Desa Sarang Mandi, Kec. Sungaiselan, kab. Bangka tengah
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, serta dokumentasi. Data yang diperoleh dilapangan kemudian disusun dengan memilih dan menyederhanakan data. Selanjutnya dilakukan penyajian data untuk ditarik kesimpulan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa pandangan pendidik terhadap kedisiplinan santri sangatlah penting untuk terciptanya proses pembelajaran yang efektif dan lingkungan pesantren sesuai dengan visi, misi pesantren tersebut. Adapun upaya santri dalam menerapkan kedisiplinan terlihat dari adanya perilaku yang menunjukkan adanya rasa kepatuhan, rasa kesadaran dan rasa tanggung jawab dalam diri santri atas perilaku yang telah diperbuat dalam melakukan anjuran atau pelanggaran yang diawasi dan ditindak lanjuti oleh para asatidz/asatidzah.