INDONESIA :
Penelitian ini mengkaji hubungan antara regulasi emosi dan mekanisme koping nyeri haid (dismenore) pada mahasiswi. Hasil analisis menggunakan korelasi Kendall's Tau-b menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kedua variabel tersebut (koefisien 0,635,nilai signifikansi p=0,000>0,05). Artinya, semakin baik kemampuan regulasi emosi mahasiswi, semakin efektif juga mekanisme koping yang digunakan untuk mengatasi nyeri haid.Sebagian besar responden berada dalam kategori regulasi emosi sedang (58,8%), dan hanya 13,1% yang memiliki regulasi emosi tinggi. Untuk mekanisme koping, sebagian besar responden memiliki mekanisme koping yang tinggi (55,0%) dan hanya 0,6% yang termasuk dalam kategori rendah.

Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswi cukup baik dalam mengelola emosi dan menggunakan mekanisme koping yang adaptif untuk mengatasi dismenore.Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa regulasi emosi yang baik berperan penting dalam menentukan efektivitas mekanisme koping yang digunakan dalam menangani nyeri haid. Oleh karena itu, pengembangan kemampuan regulasi emosi dapat menjadi intervensi yang berguna untuk membantu mahasiswi meregulasi nyeri haid secara lebih adaptif, mengurangi dampak negatifnya, dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

ENGLISH:
This research examines the relationship between emotional regulation and coping mechanisms for menstrual pain (dysmenorrhea) in female students. The results of the analysis using Kendall's Tau-b correlation show that there is a significant positive relationship between the two variables (coefficient 0.635, p=0.000>0,05). This means that the better a student's ability to regulate emotions, the more effective the coping mechanisms used to deal with menstrual pain will be. Most respondents were in the moderate emotional regulation category (58.8%), and only 13.1% had high emotional regulation. For coping mechanisms, the majority of respondents had high coping mechanisms (55.0%) and only 0.6% were in the low category. These results indicate that the majority of female students are quite good at managing emotions and using adaptive coping strategies to overcome dysmenorrhea. Based on these results, it can be concluded that good emotional regulation plays an important role in determining the effectiveness of coping mechanisms used in dealing with menstrual pain. Therefore, developing emotional regulation skills can be a useful intervention to help female students manage menstrual pain more adaptively, reduce its negative impact, and improve their quality of life.