INDONESIA:
Skripsi ini dilatar belakangi oleh anak-anak yang memiliki keterbatasan yaitu diantaranya disleksia, anak masih belum bisa menyebutkan abjad-abjad dengan benar. Ketika anak-anak diminta oleh guru untuk menyebutkan huruf abjad secara bersama-sama hampir semua anak bisa melakukannya. Tetapi, saat satu persatu anak-anak diminta oleh guru untuk menyebutkan abjad-abjad alphabet ternyata masih ada anak yang masih bingung atau sering salah dalam penyebutannya.

Penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian lapangan yang dianalisis dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi di lembaga TK Nurul Huda, sasaran penelitian ini yaitu kepala sekolah dan guru-guru. Kemudian data yang diperoleh peneliti menganalisis dengan deskriptif kualitatif untuk mendapatkan gambaran yang telah ada.

Berdasarkan hasil analisa dalam kegiatan pembelajaran penggunaan media kartu abjad untuk anak disleksia terbagi menjadi tiga bagian, pertama, perencanaan yang mencakup persiapan materi (Modul Ajar, Peta Konsep, Muatan Pembelajaran, Prota), media yang akan digunakan, waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan permainan kartu abjad. Kedua, pelaksanaan kegiatan penggunaan media kartu abjad yang mencakup kegiatan awal, inti dan penutup yang dilanjutkan dengan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penggunaan media kartu abjad untuk anak disleksia, yaitu anak mampu mengenal abjad yang sulit dibedakan, menambah kosa kata anak, melatih fisik motorik anak, dan anak mampu menyusun abjad menjadi kata yang telah diberikan oleh guru. Kemudian terdapat 5 orang anak yang mengalami peningkatan kemampuan mengenal huruf abjad yang dilakukan sendirinya tanpa bantuan guru. Selain itu, terdapat 1 orang anak belum bisa mampu mengenal huruf abjad tanpa bantuan guru.