INDONESIA:

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keaktifan belajar siswa sebelum ada perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan untuk mengetahui keaktifan belajar siswa setelah ada perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap keaktifan belajar siswa pada pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) kelas XI di SMA Negeri 1 Airgegas. Kemudian manfaat penelitian ini adalah bagi Guru penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan motivasi serta menambah wawasan yang luas dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah. Bagi siswa dapat terciptanya suasana belajar yang lebih menarik, menyenangkan dan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa Bagi Peneliti, Penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan yang baru tentang model pembelajaran kooperatif tipe make a match.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu Quasi Eksperimental Dalam pernerlirtiran irnir Quasi Eksperimental yang dirgunakan yairtu Nonerquirvalernt Control Group Dersirgn. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang berjumlah 54 siswa. Teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan sebelum ada perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pembelajaran masih bersifat konvesional yang hanya fokus metode ceramah dan penugasan. Siswa disni telihat kurang antusias dalam belajar, siswa merasa bosan dan jenuh karena pembelajaran cenderung masih pasif. Adapun setelah ada perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match memberikan hasil yang tinggi karena pembelajaran siswa menjadi lebih aktif dan siswa berantusias untuk mencari pasangan kartu serta bersemangat untuk mencocokkan pasangan kartu. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan keaktifan belajar siswa setelah ada perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, semangat dan menarik bagi siswa.

Posisi penelitian ini sama dengan penelitian Atik dina sabila anjani, Laelatul mubayyinah, Laila Rahima, dan Asriani mereka mengatakan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa, dapat memberikan dorongan dan semngat, serta memberikan rasa senang dalam proses pembelajaran. Penelitian ini berbeda dengan penelitian Sifiyaturrahmah, Muhlisin, Khoirun Ni’mah dan Ika Susparini mereka mengatakan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning, jigsaw, role playing dan discovery learning adalah model pembelajaran yang mengaktifkan siswa. Sesungguhnya segala model pembelajaran dapat mengaktifkan siswa.