INDONESIA:

Zaman sekarang ini, semakin maju teknologi akan merubah secara perlahan pola pikir dan kehidupan sosial suatu masyarakat. Salah satunya permainan tradisional yang sudah perlahan luntur dan tergeser dengan adanya permainan modern. Anak-anak lebih menyukai bermain dengan gadget, game online, Ps dan permainan canggih lainnya, pada akhirnya mengakibatkan anak kurang bergerak. Kemampuan motorik kasar dapat dibentuk sejak anak usia dini salah satunya melalui permainan tradisional caklingking. Dengan menggunakan permainan tradisional caklingking anak tertarik dengan memanfaatkan permainan tradisional yang ada disekolah dapat membantu proses pengembangan tidak hanya fisik motorik anak akan tetapi membantu proses pengembangan kognitif, bahasa, sosial, dan kemampuan seni anak.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi permainan tradisional caklingking dalam meningkatkan motorik kasar pada anak 4-5 tahun di PAUD Ar-Rahim Pusuk. Penelitian ini merupakan hasil kajian rumusan masalah yaitu pertama, bagaimana implementasi permainan dalam meningkatkan motorik kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD Ar-Rahim. Kedua, bagaimana hasil implementasi permainan caklingking dalam meningkatkan motorik kasar anak usia 4-5 tahun di PAUD Ar-Rahim. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa tahap yakni: tahap perencanaa, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Dari kegiatan tersebut terlihat hasil dari perningkatan motorik kasar dari 10 anak melaui beberapa indikator yaitu : anak mampu melompat tinggi 5 anak berkembang sesuai harapan (BSH) dan 5 anak berkembang sangat baik (BSB), melompat dengan satu kaki dari kotak ke kotak lainnya 4 anak berkembang sesuai harapan (BSH) dan 6 anak berkembang sangat baik (BSB), mendarat dengan dua kaki secara seimbang 4 anak berkembang sesuai harapan (BSH) dan 6 anak berkembang sangat baik (BSB), mempertahankan posisi badan tetap tegap dan menjaga keseimbangan3 anak berkembang sesuai harapan (BSH) dan 7 anak berkembang sangat baik (BSB), melempar tago tanpa keluar garis/kotak, melempar tago dengan posisi tangan didepan tubuh 5 anak berkembang sesuai harapan (BSH) dan 5 anak berkembang sangat baik (BSB) dan melompat tanpa menginjak garis kotak 6 anak berkembang sesuai harapan (BSH) dan 4 anak berkembang sangat baik (BSB). Pertemuan pertama beberapa anak baru berkembang karena masih memerlukan bimbingan, ada juga yang mulai berkembang. Pertemuan kedua, ketiga, keempat dan kelima kemampuan motorik anak mengalami peningkatan setiap indikator, anak lebih banyak berkembang sangat baik dan selebihnya tingkat pencapaian anak berkembang sesuai harapan.