Karang Taruna tumbuh atas kesadaran dan rasa tanggungjawab sosial dari masyarakat dan untuk masyarakat itu sendiri. Didirikannya organisasi Karang Taruna bertujuan untuk memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada para pemuda dalam bidang ekonomi, olahraga, keterampilan, keagamaan dan bidang kesenian. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, pelengkap pendidikan formal guna mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional

Adapun tujuan penelitian ini adalah Pertama, Untuk mendeskripsikan peran Karang Taruna dalam mengembangkan potensi bidang keagamaan anak usia sekolah di Desa Rukam. Kedua, untuk mendeskripsikan pendukung dan penghambat Karang Taruna dalam mengembangkan potensi bidang keagamaan anak usia sekolah di Desa Rukam. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis. Teknik penggunaan datanya menggunakan: Observasi, wawancara dan dokumentasi. Informannya adalah Ketua Karang Taruna Desa Rukam, Kades Desa Rukam dan Anak Usia Sekolah. Analisis data menggunakan deskriptif analisis, langkah- langkah yang dapat dilakukan dalam melakukan analisis data yaitu Reduksi Data,
Penyajian Data dan Verifikasi

Hasil dari penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai berikut: Pertama, Peran Karang taruna dalam mengembangkan potensi bidang keagamaan anak usia sekolah yaitu, membangun karakter anak usia sekolah, sebagai pembimbing bagi anak usia sekolah dan menumbuhkan semangat kebersamaan. Kedua, Pendukung dan penghambat Karang Taruna dalam mengembangkan potensi bidang keagamaan anak usia sekolah yaitu, faktor pendukung: Lingkungan yang meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat, Lembaga Desa, yaitu anggaran sebagai pendukung terlaksananya program, Minat Anak, yaitu anak usia sekolah mempunyai semangat dan disiplin dalam mengikuti kegiatan yang bersifat religius, faktor penghambat: sumber daya manusia, hubungan antar Karang Taruna kurang efektif dan fasilitas tidak memadai