Penilaian dan perlakuan kurang baik yang diterima peserta didik dari teman dan lingkungannya, peserta didik yang tadinya sangat yakin pada diri sendiri bisa menjadi kurang percaya diri dan takut akan kegagalan yang mengakibatkan muncul rasa penerimaan diri yang rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui keefektifan dari penggunaan konseling realita dalam meningkatkan penerimaan diri pada peserta didik di SMA Negeri 1 Mendo Barat Bangka. Maka dari itu konseling yang digunakan untuk meningkatkan penerimaan diri peserta didik adalah dengan penerapan konseling realita, yang di mana konseling ini dapat dijadikan proses komunikasi dan batuan yang penting dalam menangani masalah penerimaan diri.

Jenis dalam penelitian ini kuantitatif dengan metode yang digunakan adalah quasi eksperiment yaitu nonequivalent control group design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 peserta didik untuk kelas eksperimen dan 10 peserta didik untuk kelas kontrol yang akan diberi perlakuan pretest dan posttest. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, kuesioner (angket), dan dokumentasi. Analisis data yaitu uji hipotesis dengan menggunakan statistik parametrik uji Independent Sample Test.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa peneliti melakukan eksperimen terhadap peserta didik yang dimana untuk membuktikan keefektifan konseling realita dalam meningkatkan penerimaan diri peserta didik. Hasil yang dapat dilihat dari uji hipotesis dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 22 maka diperoleh nilai Sig < α yaitu 0,00 < 0,05 yang berarti H1 diterima dan HO ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan konseling realita ini efektif untuk meningkatkan penerimaan diri pada peserta didik di SMA Negeri 1 Mendo Barat.