Sekolah merupakan lembaga formal yang digunakan untuk belajar dan mendidik anak sehingga anak tersebut menjadi cerdas dan berkarakter baik dalam diri anak tersebut berdasarkan visi, misi dan tujuan yang diharapkan. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini pertama,bagaimana implementasi metode hukuman sistem poin. Kedua, faktor apa saja yang mempengaruhi implementasi metode hukuman sistem poin dalam meningkatkan karakter kedisiplinan peserta didik di SMA Negeri 2 Mendo Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui implementasi metode hukuman sistem poin, (2) mengetahui Faktor apa saja yang mempengaruhi implementasi metode hukuman sistem poin dalam meningkatkan karakter kedisipina peserta didik di SMA Negeri 2 Mendo Barat.
Peneliti ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, objek/subjek penelitianya guru dan peserta didik SMA Negeri 2 Mendo Barat dengan teknik Pengumpulan data menggunkan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan Analisis data intraktif dari Miles dan Huberman, yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) bentuk hukaman yang diberikan kepada peserta didik berupa sistem poin setiap pelanggaran yang dilakukan diberikan poin pelanggaran, teguran serta hukuman jenis lain misalnya mendorong motor dari gerbang sampai parkiran, mengelilingi lapangan, dijemur di lapangan dan lain sebagainya. Adanya tata tertib siswa yang harus dipatuhi peserta didik di sekolah akan menanamkan dan membiasakan karakter baik seperti kedisiplinan dalam diri peserta didik (2) adapun faktor yang mempengaruhi hukuman sistem poin dalam meningkatkan karakter kedisipinan peserta didik di SMA Negeri 2 Mendo Barat. Faktor pendukungnya yaitu bekerjasama antar guru di sekolah, kesadaran diri sendiri dan tata tertib juga menjadi faktor pendukung dalam hal ini peserta didik senantiasa mentaati dan mengikuti setiap peraturan yang ada di sekolah. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu jumlah peserta didik banyak sedangkan yang mengurusnya sedikit, faktor luar, dan kurangnya sarana dan prasarana. Memberikan hukuman sistem poin membuat peserta didik lebih takut dari hukuman lainnya untuk mengurangi pelanggaran yang ada di sekolah.