INDONESIA:
Permasalahan dalam penelitian ini adalah semakin banyaknya anak-anak yang sulit dalam mengontrol emosi diri, sehingga membuat anak-anak lebih mudah marah, menangis, hingga meluapkan emosi tersebut secara berlebihan. Selain itu, kurangnya kesadaran diri pada anak-anak untuk berinteraksi dengan lingkungan sosial, membuat anak-anak acuh pada lingkungannya dan kurangnya motivasi dalam belajar. Sehingga setiap anak membutuhkan yang namanya kecerdasan emosional dan salah satu faktor pengembangan kecerdasan emosional adalah adanya proses pembelajaran.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang memaparkan laporan hasil penelitian mengenai dampak pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terhadap kecerdasan emosional siswa di SDIT Nabawi Daarul Mahabbah. Subjek penelitian terdiri dari kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, pendidik dan juga peserta didik. Sumber data penelitian yang diperoleh adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sedangkan metode analisis data menggunakan reduksi data, kemudian penyajian data dan penarikan kesimpulan yang didasarkan pada fakta-fakta kenyataan yang telah ditemukan dari hasil penelitian.

Hasil penelitian di SDIT Nabawi Daarul Mahabbah, menunjukkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dilaksanakan dengan tiga tahapan yaitu tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan, dan tahapan penilaian. Kemudian kecerdasan emosional siswa di SDIT Nabawi Daarul Mahabbah sudah cukup baik, hal ini terlihat dari siswa dalam mengenali emosi diri, kemampuan mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan dengan individu lain, seperti orang tua, guru dan teman-temannya. Dari hal itu dapat diketahui bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam memiliki dampak yang positif terhadap perkembangan kecerdasan emosional siswa karena adanya peran penting guru dalam menanamkan nilai-nilai Islam dan memberikan contoh perilaku yang baik.