INDONESIA
Maraknya berbagai kasus pelanggaran yang dialami oleh siswa menjadi alasan kuat dibutuhkannya manajemen kepala madrasah. Untuk itu, dibutuhkan sistem manajemen yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang dapat membina afektif siswa. Madrasah Aliyah Terpadu Jada Bahrin merupakan madrasah yang mempunyai manajemen kepala madrasah untuk mengelola pembinaan kesiswaan, peningkatan kedisiplinan siswa dan mengatur siswa. Penelitian ini bertujuan mengkaji lebih rinci tentang manajemen kepala madrasah dalam membina afektif siswa. Sehingga dapat membantu siswa dalam menerapkan kewajibannya sebagai seorang pelajar di madarasah dan masyarakat.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya data yang dikumpulkan dianalisis dengan model analisis Miles dan Huberman yang mencakup prosedur pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi tekhnik.

Penelitian ini menemukan hasil sebagai berikut : (1) Manajemen kepala madrasah dalam membina afektif siswa melalui empat tahapan yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan dengan menyusun program-program yang mendukung pembinaan afektif, organisasi dengan pembagian tugas, pelaksanakan dengan program, dan tahapan evaluasi dengan melibatkan tim internal madrasah. (2) Faktor yang mempengaruhi manajemen kepala madrasah dalam membina afektif siswa terdiri dari faktor internal dan ekstrenal. Faktor internal meliputi kepemimpinan pribadi, keterampilan manajerial, dan visi pendidikan. Faktor eksternal terdiri dari regulasi pemerintah mendukung program madrasah, dukungan komunitas, dan kondisi ekonomi. Kepala madrasah masih perlu mendapatkan pelatihan yang berkesinambungan terkait manajemen, kerjasama dengan komunitas dan regulasi pemerintahan.