Dona, Dona (2024) Perspektif Komunikasi Budaya Dalam Tradisi Perang Ketupat di Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat. Undergraduate thesis, Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik.
Halaman Awal_2022021.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (1MB)
BAB I_2022021.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (348kB) | Request a copy
BAB II_2022021.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (393kB) | Request a copy
BAB III_2022021.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (321kB) | Request a copy
BAB IV_2022021.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (363kB) | Request a copy
BAB V_2022021.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (6kB) | Request a copy
Daftar Pustaka_2022021.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (336kB) | Request a copy
Abstract
INDONESIA :
Salah satu kekayaan budaya yang masih dilestarikan khususnya di wilayah Kabupaten Bangka Barat yaitu di Kecamatan Tempilang khusus di Desa Air Lintang hingga saat ini masih dilakukan oleh masyarakat adalah Tradisi. Tradisi perang ketupat memiliki usia cukup tua, mengingat telah ada sejak abad ke-18. Tujuan diadakannya tradisi ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, meminta keselamatan dan perlindungan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat tempilang. Metode penelitian dalam penelitian ini mengunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan mengunakan teori intraksi simbolik George Herbert Mead.
Penelitian ini membahas Bagaimana Perspektif Komunikasi Budaya dan makna simbol dalam Tradisi perang ketupat di kecamatan tempilang kabupaten Bangka Barat. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan kuaitatif deskriptif denga pengumpulan data menggunakan Wawancara, Observasi dan Dokumentasi. Kesimpulannya adalah bahwa yang Tradisi Perang Ketupat masih dilestarikan hingga saat ini dari generasi ke generasi, adanya perbedaan sudut Pandang di kalangan masyarakat terhadap Tradisi Perang Ketupat bahwa adanya unsur mubazir. Sejarah Tradisi Perang Ketupat ini mulai ada pada tahun 1801 di benteng Kota oleh Akek areng sebagai tokoh adat masa tersebut. Sedangkan makna simbol non verbal yaitu ketupat di artikan walaupun berbeda tetap bersatu, tradisi Perang ketupat yaitu memerangi kejahatan, ngayut perau di artikan memulangkan roh jahat, taber kampong maknanya tolak balak
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | komunikasi budaya; tradisi perang ketupat; intraksi simbolik. |
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 302 Interaksi sosial 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 302 Interaksi sosial > 302.2 Komunikasi |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam > Komunikasi dan Penyiaran Islam > Tugas Akhir |
Depositing User: | Dona Dona |
Date Deposited: | 22 May 2024 05:11 |
Last Modified: | 22 May 2024 05:11 |
URI: | http://repository.iainsasbabel.ac.id/id/eprint/2029 |