INDONESIA:
Pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler Pramuka dan OSIS di sekolah dilaksanakan bertujuan untuk membentuk karakter yang baik supaya peserta didik mempunyai pribadi yang berilmu, berakhlak mulia, dan religius. Dengan demikian mereka bisa dan mampu menjaga diri dari pengaruh-pengaruh paham dan budaya yang tidak sesuai dengan norma agama dan norma kemasyarakatan. Mereka juga diharapkan bisa menjaga hubungan yang baik antar siswa yang satu dengan yang lainnya walauapun berbeda-beda suku, bahasa, ras, dan golongan. Dan juga menjaga hubungan yang baik dengan orang lain yang berlainan agama dan keyakinan atau sering disebut juga dengan moderasi beragama.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis implementasi modersi beragama melalui kepramukaan di SMK Nergeri 1 Tukak Sadai dan menganalisis implementasi moderasi beragama melalui kegiatan OSIS di SMK Swasta Yapentob Bangka Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Analisis data dilakukan mulai dari lokasi pertama dan selanjutnya pada lokasi kedua. Data dianalisa melalui tahapan mulai dari data redukction, display, dan verifikasi.

Hasil penelitian ini menujukkan bahwa implementasi moderasi beragama di SMK Negeri 1 Tukak Sadai dan SMK Swasta Yapentob Bangka Selatan yang dilakukan melalui kegiatan kepramukaan dan kegiatan OSIS berjalan dengan baik, hal ini terlihat dengan dilaksanakannya program kegiatan yang bermuatan moderasi seperti : Kemah Blok Moderasi, Pengabdian masyarakat, kerja bakti di tempat ibadah, pelaksanaan kegiatan Peringatan Hari Besar Islam, pelaksanaan kegiatan Hari Natal dan Misa, kegiatan peribadatan hari raya agama Budha dan Konghuchu, dan lain sebagainya.

ENGLISH:
The implementation of Scout and OSIS extracurricular learning in schools is carried out with the aim of forming good character so that students have individuals who are knowledgeable, have noble character and are religious. In this way, they can and are able to protect themselves from the influences of understanding and culture that are not in accordance with religious norms and societal norms. They are also expected to be able to maintain good relationships between one student and another even though they have different ethnicities, languages, races and groups. And also maintain good relationships with other people of different religions and beliefs or what is often called religious moderation.

This research was conducted with the aim of analyzing the implementation of religious moderation through scouting at SMK Nergeri 1 Tukak Sadai and analyzing the implementation of religious moderation through OSIS activities at the Yapentob Private Vocational School, South Bangka. The research method used is a qualitative method, while data collection techniques use interviews, observation and document review. Data analysis was carried out starting from the first location and then on to the second location. Data is analyzed through stages starting from data reduction, display, and verification.

The implementation of religious moderation at State Vocational School 1 Tukak Sadai and Private Vocational School Yapentob Toboali, through scouting activities and OSIS activities is going well, this can be seen from the implementation of activity programs containing moderation such as; Moderation Block Tent, Community Service, community service cleaning places of worship, carrying out Islamic Holiday Commemoration activities, Christmas and Mass activities, Buddhist and Confucian religious holiday worship activities, and so on.