Dalam pendidikan anak usia dini, salah satu hal yang perlu dikembangkan ialah perkembangan sosial emosional anak. Perkembangan sosial emosional anak sangat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Kegiatan bermain gobak sodor merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan guru untuk mengembangkan sosial emosional anak dan juga motorik kasar anak. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengembangan sosial emosional anak melalui kegiatan bermain permainan tradisional gobak sodor dan untuk mengetahui faktor apa saja yang menghambat pengembangan sosial emosional anak melalui kegiatan bermain gobak sodor di PAUD Terpadu Ceria SKB Pangkalpinang. .
Penelitian ini ialah penelitian lapangan yang dianalisis secara deskriptif kualitatif. Sedangkan untuk mendapatkan data yang diperlukan peneliti menggunakan metode observasi, wawancara serta dokumentasi kepada guru. Kemudian berdasarkan data yang diperoleh peneliti menganalisis data dengan teknik analisis data deskriptif kualitataif. Selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisis dengan teori-teori yang relevan agar diperoleh gambaran yang telah ada.
Berdasarkan hasil analisa peneliti menunjukkan bahwa pengembangan sosial emosional anak melalui kegiatan bermain gobak sodor dapat berkembang sangat baik. Hal tersebut dilihat dari enam indikator anak mampu saling berinteraksi dengan temannya, anak mampu menaati aturan, anak mampu membedakan konsep benar dan salah, anak mampu saling bekerjasama, anak mampu mengendalikan emosi dan dapat melatih kesabaran anak. Selain dilihat dari enam indikator tersebut adapun temuan dari hasil penelitian bahwa bermain gobak sodor juga dapat meningkatkan keakraban antar anak, dapat melatih sikap kepemimpinan anak sebagai ketua regu dalam bermain dan dapat mengembangkan motorik kasar anak. Faktor yang menghambat pengembangan sosial emosional anak melalui bermain gobak sodor terdapat dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal yaitu pembalajaran yang dilakukan sesuai dengan tema, kondisi waktu dan cuaca, kondisi lingkungan sekolah, minat dan pengalaman anak.