INDONESIA:

Diambilnya permasalahan ini berdasarkan pertimbangan bahwa standar Interaksi edukatif tidak tercapai dengan sempurna sehingga membuat guru Pendidikan Agama Islam tidak puas dengan hasil pencapaiannya. Dalam interaksi edukatif pencapaian yang sempurna adalah hal utama, yaitu siswa dapat menguasai keseluruhan pembelajaran dan menguasai penuh berbagai aspek yang diajarkan oleh guru Pendidikan Agama Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara membangun interaksi edukatif guru Pendidikan Agama Islam dengan murid di SDN se Kecamatan Riau Silip, dan untuk mengetahui Apa saja capaian yang diperoleh guru PAI dengan muridnya dalam interaksi edukatif tersebut.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data utamanya dilakukan melalui dokumentasi berupa hasil dari pencapaian interaksi edukatif yaitu nilai USBN, dan diperkuat dengan pengamatan (observasi) serta wawancara mendalam. Teknik pengumpulan data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, selanjutnya diuji keabsahan dengan Perpanjangan Pengamatan, Meningkatkan Ketekunan, Triangulasi, Menggunakan Bahan Referensi, dan Mengadakan Membercheck.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi guru dengan sekolah yang mendapatkan nilai tertinggi teratas menggunakan berbagai macam metode, diantaranya adalah metode visual audio, dan juga metode moving class yang menjadi andalannya untuk meningkatkan interaksi edukatif. Sekolah yang mendapatkan nilai tertinggi menengah menggunakan metode ceramah dan diskusi sebagai cara membangun interaksi edukatif. Sedangkan, sekolah yang mendapatkan nilai tertinggi terbawah menggunakan satu metode yang dominan yaitu metode ceramah. Secara keseluruhan pada pembelajaran PAI, SDN se kecamatan Riau Silip mendapatkan predikat baik (apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 75% s/d 84% dikuasai siswa) dalam standar interaksi edukatif.