INDONESIA:
Tunagrahita atau terbelakang mental merupakan kondisi yang mana perkembangan kecerdasan individu mengalami hambatan, sehingga tidak mencapai tahap perkembangan yang optimal. Kecerdasan berfikir seseorang tunagrahita ringan paling tinggi sama seperti anak normal usia 12 tahun. Disaat anak tunagrahita berumur 16 tahun, kecerdasannya sama dengan anak yang normal yang berumur 12 tahun. Sehingga anak tunagrahita ringan memiliki hambatan dalam dimensi kehidupan sehari-hari. Anak tunagrahita ringan memiliki perbedaan dengan anak yang normal misalnya dari segi penyesuaian sosial dan bahkan hampir tidak dapat menempatkan diri ketika pelajaran berlangsung.

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Untuk menjamin keabsahan data digunakan triangulasi sumber. Sedangkan proses analisis datanya menggunakan analisis yang terdiri reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Selanjutnya, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bimbingan individu dalam meningkatkan kemampuan penyesuaian sosial pada anak tunagrahita ringan telah dilaksanakan oleh guru yaitu menggunakan metode diskusi dan dilakukan secara individual yang dilaksanakan sebelum kegiatan belajar mengajar. Bimbingan yang diberikan oleh guru bertujuan agar anak tunagrahita bisa menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Bimbingan yang diberikan oleh guru berupa pemberian informasi mengenai penyesuaian sosial yang baik dan program bina diri.