INDONESIA:
Masa remaja diketahui masa yang penting dalam pembentukan penerimaan diri. Akan tetapi tidak semua remaja dapat melewati fase tersebut. Banyak remaja yang dikarenakan latar belakang keluarga yang kurang harmonis yang menimbulkan kerugian banyak pihak terutama anak, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi tumbuh kembang remaja terutama pembentukan penerimaan dirinya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengekspor kondisi penerimaan sehingga dapat bermanfaat terutama bagi sekolah agar remaja memiliki penerimaan diri baik. Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa tinggi penerimaan diri remaja broken home di SMP Negeri 4 Pangkalpinang.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Teknik penentuan subjek menggunakan purposive sampling. purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data berdasarkan pertimbangan tertentu. Sehingga total subjek penelitian ini berjumlah 30 siswa yang terdiri dari remaja broken home di SMP Negeri 4 Pangkalpinang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket penerimaan diri remaja yang disusun oleh peneliti Kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.

Hasil pengujian validitas diketahui nilai rtabel sebesar 0,361 sehingga item yang terdiri dari 40 item, memiliki item valid berjumlah 35 dan 5 item dinyatakan tidak valid. Koefisien reliabilitas kuesioner diukur menggunakan Cronbach Alpa
(α) menunjukkan hasil penghitungan 0,907. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerimaan diri remaja broken home berada pada kategori sedang 13 (57%). Namun pada kategori sangat tinggi 0 (0%), kategori tinggi 9 (30%), kategori rendah 4 (13%) dan kategori sangat rendah 0 (0%). Dari SPSS versi 25 didapatkan, hasil uji normalitas data diketahui nilai signifikansi 0,245>0,05, yakni nilai residual berdistribusi normal. Maka hasil penghitungan capaian skor item instrumen berada dikategori sedang, namun masih ada dengan kategori rendah dapat dijadikan usulan program pendampingan.