INDONESIA:
Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan terkait kemandirian belajar siswa, hasil observasi permasalahan yang dialami siswa, yaitu: kurangnya keinginan belajar dari dalam diri siswa, masih rendahnya kemandirian belajar di kelas ini secara pribadi, masih ada ketergantungan pada perintah orangtua dan guru untuk belajar, untuk mengatasi berbagai permasalahan diperlukan adanya bimbingan konseling secara individul yang dilakukan guru BK, agar dapat mengetahui apa penyebabnya sekaligus memberikan solusinya bagi para siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan bimbingan individual dalam meningkatkan kemandirian belajar peserta didik serta faktor pendukung dan penghambat penerapan bimbingan individual dalam meningkatkan kemandirian belajar peserta didik.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data melalui tiga tahapan, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan triangulasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan bimbingan individual dalam meningkatkan kemandirian belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri 4 Payung dalam proses penerapan guru BK mempersiapkan RPL terlebih dahulu. Pelaksanaannya guru BK fokus pada permasalahan siswa dengan membantu memberikan suatu solusi. Evaluasi guru BK akan menganalisis hasil bimbingan individu yang telah dilaksanakan. Kemudian faktor yang menjadi pendukung dan penghambat penerapan kemandirian belajar peserta didik yaitu faktor internal, konsep diri siswa dapat memahami materi pembelajaran yang diberikan. Motivasi dengan adanya guru BK dapat membantu siswa dalam mengembangkan minat yang sudah ada sebelumnya. Sikap perubahan yang positif mengenai perilaku siswa ketika mereka berada di lingkungan masyarakat. Lingkungan sekitar dapat mempengaruhi kemandirian belajar, faktor masyarakat dapat memberikan dampak positif dan negatif, faktor sekolah memberikan perubahan yang lebih baik bagi siswa, faktor keluarga dapat menentukan dan mendorong siswa kearah yang lebih baik.