Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang berbeda dengan anak normal baik secara fisik, emosi, dan perilaku. Orang tua adalah gambaran yang paling dekat dengan anak sejak masih dalam kandungan hingga anak tumbuh besar. Orang tua berharap anaknya lahir dalam keadaan sempurna dan berkembang dengan baik, namun ketika anak tidak dapat memenuhi harapan orang tua maka timbulah perasaan kecewa. Dalam mengasuh anak berkebutuhan khusus, tidak jarang para orang tua kerap menemui kesulitan yang dapat mempengaruhi kondisi psikologis anak. Dukungan sosial dapat membantu orang tua dari anak berkebutuhan khusus meningkatkan kesehatan mentalnya dan mengurangi stres.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan stres pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Subyek dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus yang berjumlah 70 anak yang bersekolah di SLB Negeri Muntok. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel random sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala dukungan sosial dan skala stres. Skala disusun menggunakan skala model Likert dan teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi Pearson atau analisis product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dan stres mempunyai nilai korelasi = -0,295 dan sig = 0,013 (p<0,05), artinya ada hubungan antara dukungan sosial dengan stres pada orang tua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus.