Tiara, Ismiyatul (2023) Makna simbolik tradisi ma maulu' pada masyarakat Suku Bugis dalam perspektif dekonstruktif Derrida di Desa Batu Belubang. Undergraduate thesis, Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik.
Halaman Awal_1922015.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (1MB)
BAB 1_1922015.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (273kB) | Request a copy
BAB II_1922015.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (274kB) | Request a copy
BAB III_1922015.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (185kB) | Request a copy
BAB IV_1922015.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (190kB) | Request a copy
BAB V_1922015.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (86kB) | Request a copy
Daftar Pustaka_1922015.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (48kB) | Request a copy
Abstract
Skripsi ini membahas tentang makna simbolik perayaan ma maulu" pada Masyarakat Suku Bugis dalam Perspektif Dekonstruktif Demida di Desa Batu Belubang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tata cara pelaksanaan maulid nabi yang dilakukan oleh masyarakat Suku Bugis di Desa Batu Belubang. makna simbolik yang terkandung dalam setiap rangkaian acara maulid nabi yang dilakukan oleh masyarakat Suku Bugis di Desa Batu Belubang
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif menggunakan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara dan dokumentasi Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan ialah analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema budaya. Penelitian ini menggunakan teori Dekonstruksi Jacques Derrida.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tahapan pelaksanaan maulid oleh masyarakat Suku Bugis di Desa Batu Belubang yaitu menyiapkan segala keperluan kegiatan maulid, mulai dari menyiapkan rundown acara, alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan maulid nabi, hingga menyiapkan male yang berisi telur yang ditancapkan pada pohon pisang dan sokko beserta makanan lainnya yang nantinya akan diberikan kepada jamaah yang datang. Seluruh rangkaian acara maulid nabi dilaksanakan di Desa Batu Belubang Makna simbolik yang terkandung pada simbol-simbol wajib pada perayaan maulid nabi yaitu pertama telur, terdapat 3 makna simbolik dari telur terdiri, kulit telur, putih telur dan kuning telur yang diartikan sebagai Iman, Islam dan Ihsan. Kedua, sokko, yang memiliki makna ukhuwah yang kuat dan kokoh, hal ini dapat diartikan bahwa makna sokko tersebut memiliki hubungan dengan kehidupan manusia Ketiga, pohon pisang, yang memiliki makna kebermanfaatan, yang diartikan pohon pisang merupakan tanaman yang seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan baik akar, batang, daun, dan buahnya Dalam hal ini, melalui Dekonstruksi Derrida menjadi jelas bahwa makna simbol dapat diubah kapan saja sesuai dengan kemauan masyarakat Dengan dekonstruksi ini dapat diamati bahwa dominasi teks tidak selalu mutlak, sebuah konsep yang dikenal dengan permainan teks Jadi, dekonstruksi dapat dipandang sebagai taktik untuk membongkar makna simbol
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | makna simbolik; maulid nabi; dekonstruksi derrida |
Subjects: | 300 – Ilmu Sosial > 300 Ilmu sosial > 302 Interaksi sosial > 302.2 Komunikasi |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam > Komunikasi dan Penyiaran Islam > Tugas Akhir |
Depositing User: | Ismiyatul Tiara |
Date Deposited: | 26 Oct 2023 09:09 |
Last Modified: | 27 Oct 2023 01:13 |
URI: | http://repository.iainsasbabel.ac.id/id/eprint/1423 |