INDONESIA:
Pembelajaran tidak cukup hanya diberi dalam bentuk keterampilan dirisendiri, tetapi juga bertetangga, bermasyarakat (learning to live together). Salah satu aliran pembelajaran dalam ilmu psikologi yaitu aliran humanis religiustik, yang mengatakan bahwa proses belajar harus dimulai dan ditunjukkan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Pengimplementatasian humanis religiustik dalam pendidikan berkonstribusi dalam membentuk siswa yang memiliki karakter atau sifat-sifat positif, peduli terhadap sesama (hablum minannas) dan bisa mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya sendiri. Pengembangan potensi dapat menciptakan manusia unggul dan berhati nurani (humanis religius).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi konsep Humanisme religius dan hasil dari konsep humanis religious dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 6 Mentok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan kepada filsafat pospositivisme, digunakan dalam penelitian pada kondisi objek peneliti yang bersifat alamiah. Analisis dilakukan proses pembelajaran PAI baik di kelas maupun di luar kelas pada guru dan juga siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi humanisme religius telah berjalan sesuai dengan prosedur yang ada, yaitu guru dan pembina menerapaknan interaksi yang bermartabat, Model pembelajaran yang (interaktif, kreatif, inovatif, aktif, dan menyenangkan.

Hasil implementasi humanisme religius dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal meliputi; lingkungan sekolah, pengawasan pembina sekolah, dan pengawasan orang tua/wali. Sedangkan faktor internal meliputi; pengendalian diri, psikologi, dan kebiasaan. Upaya mengatasi hambatan implementasi humanisme religius dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu Bimbingan Konseling (BK), Pembiasaan, pengawasan, dan pemberian reward and punishment.

ENGLISH
Learning is not sufficient only given in the form of self skills, but also neighbors, community (learning to live together). One of the streams of learning in psychology is the religious humanist school, which says that the learning process must begin and be shown for the benefit of humanizing humans themselves. The implementation of religiosity humanism in education contributes to forming students who have positive characters or traits, care for others (hablum minannas) and can develop the potentials that exist within themselves. Potential development can create superior and conscientious human beings (religious humanists).
This study aims to determine the implementation of religious humanist concepts and the results of religious humanist concepts in Islamic religious education learning at Mentok 6 Public Middle School. This study uses a qualitative research method, which is a research method based on the philosophy of positivism, used in research on natural conditions of the research object. Analysis was carried out on the PAI learning process both in class and outside the classroom for teachers and students.
The results of the study show that the implementation of religious humanism has been carried out in accordance with existing procedures, namely teachers and coaches implementing dignified interactions, learning models (interactive, creative, innovative, active, and fun). external and internal External factors include: the school environment, supervision of school supervisors, and supervision of parents/guardians While internal factors include self control, psychology, and habits Efforts to overcome obstacles to the implementation of religious humanism in learning Islamic Religious Education, namely Counseling Guidance (BK), habituation, supervision, and reward and punishment.