Indonesia:
Penggunaan smartphone yang tinggi pada usia remaja, membuat aktivitas dan pola perilaku keseharian remaja juga berubah. Mereka cenderung asik dengan kehidupan dunia maya dan perhatian yang lebih sedikit pada kehidupan nyata mereka, komunikasi pun cenderung lebih sering terjadi melalui akun-akun media sosial mereka dibanding dengan intensitas komunikasi secara langsung atau face to face. Perilaku ini seakan membuat mereka tidak begitu peduli dengan apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh layanan konseling individu menggunakan pendekatan client centered untuk mengatasi kecanduan smartphone terhadap peserta didik kelas IX di SMP N 2 Toboali.

Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental design atau eksperimen semu. Teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah purposive sampling, sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 10 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner konseling konseling individu menggunakan pendekatan client centered sebanyak 30 item pernyataan.

Keberhasilan dapat dilihat pada hasil analisis pretest yang menunjukkan bahwa penelitian memiliki tingkat kecanduan smartphone yang tinggi, kemudian setelah diberikan layanan konseling individu dengan pendekatan client centered memperoleh tingkat kecanduan smartphone yang rendah pada hasil analisis posttest. Dasar pengambilan keputusan uji hipotesis dengan rumus one way anova adalah dapat diketahui bahwa nilai Rhitung pretest yaitu 19,200 dan posttest yaitu 15,333, sedangkan nilai Rtabel yaitu 5,32. Sehingga dapat disimpulkan Ha di terima dan H0 ditolak, dalam hal ini artinya terdapat pengaruh terhadap kecanduan smartphone.