Penelitian ini dilatarbelakangi oleh anak yang belum mengenal tentang pencampuran warna yang dapat menghasilkan warna baru sehingga kemampuan kognitif anak belum berkembang. Kemampuan kognitif merupakan proses cara berpikir anak terhadap memperoleh pemahaman dalam memecahkan suatu masalah. Kegiatan pencampuran warna dinilai efektif untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh kegiatan pencampuran warna terhadap kemampuan kognitif anak usia 5-6 tahun di UPTD TK Negeri Pembina Merawang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kegiatan pencampuran warna terhadap kemampuan kognitif
anak usia 5-6 tahun di UPTD TK Negeri Pembina Merawang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Bentuk eksperimen yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain Nonequivalent Control Group. Populasi penelitian ini adalah sebagian dari kelas B1 dan B2 tentang teknik pengambilan sampel yang
menggunakan sampling purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan dokumentasi.

Teknik analisis data menggunakan uji statistik, yaitu uji normalitas, uji homogenitas, serta uji hipotesis dengan menggunakan uji Independent Sampel T-test. Analisis data dilakukan menggunakan bantuan software SPSS versi 22.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pencampuran warna dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Hal ini dapat dilihat dari uji Independent
Sampel T-Test dimana menunjukkan bahwa nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.000 dimana 0.000 ˂ 0.05 (5%). Berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kegiatan pencampuran warna terhadap kemampuan kognitif anak usia 5 – 6 tahun di UPTD TK Negeri Pembina Merawang.