Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena kemerosotan moral peserta didik yang jauh dari etika ajaran agama Islam. Penelitian ini menjelaskan apa saja upaya yang dilakukan oleh guru akidah akhlak dalam membina nilai-nilai akhlak peserta didik di MAN 1 Pangkalpinang dan apa saja faktor penghambat dan pendukung upaya guru akidah akhlak dalam membina nilai-nilai akhlak peserta didik di MAN 1 Pangkalpinang.

Penelitian ini jika ditinjau dari tempat atau lokasi penelitian tergolong penelitian lapangan (field research) yang dianalisis secara deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumnetasi yang berkaitan dengan upaya guru akidah akhlak dalam membina nilai-nilai akhlak peserta didik di MAN 1 Pangkalpinang.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa, upaya yang dilakukan guru akidah akhlak dalam membina nilai-nilai akhlak peserta didik di MAN 1 Pangkalpinang. adalah melaksanakan tadarus Al-Quran 15 menit sebelum pelajaran dimulai, membiasakan peserta didik shalat Zhuhur berjamaah pada saat jam sekolah, memberikan ketauladanan yang baik kepada peserta didik, membaca surah yasin dan asmaul husna setiap satu bulan sekali, pembinaan rohani Islam (Rohis), pembinaan tahfidz Al-Quran, membuat aturan kedisiplinan yang berkaitan dengan upaya guru akidah akhlak dalam membina nilai-nilai akhlak. Adapun faktor pendukung guru akidah akhlak dalam membina nilai-nilai akhlak peserta didik di MAN 1 Pangkalpinang adalah kepala sekolah dan komite sekolah yang selalu mendukung setiap program yang dilakukan oleh guru akidah akhlak dalam membina nilai-nilai akhlak peserta didik, antusias peserta didik mengikuti program yang digagas guru akidah akhlak, keteladanan yang baik dari guru akidah akhlak itu sendiri. Sedangkan faktor penghambat guru akidah akhlak dalam membina nilai-nilai akhlakpeserta didik adalah sarana mushola yang belum bisa menampung peserta didik secara keseluruhan dalam proses pelaksanaan shalat Zhuhur berjamaah, kurangnya perhatian dan keteladanan dari orangtua pada saat peserta didik berada di luar lingkungan sekolah, peserta didik lebih banyak menghabiskan waktunya di luar lingkungan sekolah, latar belakang pendidikan orangtua (khususnya pendidikan agama Islam).