Permasalahan pokok penelitian ini yaitu tentang problematika santri dalam menghafal surat-surat pilihan di TPA Nurul Yaqin Desa Labu, problem ditemukan peserta didik masih banyak para santri yang belum lancar dalam membaca Al-Qur’an sehingga pada saat ujian banyak yang tidak hafal sebagian ada yang lulus dan ada yang tidak lulus bagi yang belum lulus maka akan melaksanakan remedial atau ujian kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika santri dalam menghafal surat-surat pilihan, untuk mengetahui solusi dalam mengatasi problematika santri dalam menghafal surat- surat pilihan di TPA Nurul Yaqin Desa Labu Kecamatan Puding Besar Kabupaten Bangka. Al-Qur’an adalah mukjizat yang wajib dibaca, dipelajari serta diamalkan dalam kehidupan. Membaca Al-Qur’an dinilai sebagai ibadah, dan menghafalnya akan mendapatkan keistimewaan di sisi Allah Swt.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (filed research), dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, setelah data terkumpul, kemudian data tersebut dianalisis secara deskriptif, setelah itu peneliti menarik suatu kesimpulan dengan merangkum semua hasil wawancara dari narasumber, observasi, dokumentasi.
Dari hasil pembahasan menunjukkan bahwa yang menjadi problematika menghafal surat-surat pilihan di TPA Nurul Yaqin Desa Labu terdiri dari alokasi waktu yang kurang, saran dan prasarana yang belum mencukupi, santri yang kurang lancar membaca Al-Qur’an, malas, dan juga bosan. Selain itu, kesulitan untuk membagi waktu menghafal saat di rumah, pengaruh gadget dan teman bermain juga menjadi problem santri dalam menghafal surat-surat pilihan. Selain itu, tenaga pendidikpun masih memiliki problem yaitu dari sistem mengajar yang belum baik dengan terlihat belum mampu menguasai kelas. Adapun untuk solusi dalam permasalahan ini yaitu dengan memanfaatkan waktu seoptimal mungkin, melakukan jam pelajaran tambahan, memberikan motivasi kepada santriwan/santriwati, menjalani komunikasi antara orang tua dan murid, serta memberikan ketegasan kepada santri agar mereka selalu disiplin dalam membagi waktu untuk menghafal Al-Qur’an.